Jumat, 11 Maret 2011

12 Musuh Skubek, Dari Parkir Sampai Kereta!

Safety
Matik memang mudah. Tapi dengan mudah membahayakan pengendaranya. Istilahnya, manis-manis jambu. Semanis-masnisnya jambu, awas gigit bijinya. Kreeeek...

ANGGAP ENTENG.
Naik skubek, tinggal gas. Justru di sini, bahaya mengintai. Bermodalkan mahir main sepeda, skubek yang tinggal buka throtle dan tekan rem. Perasaan anggap gampang ini, musuhnya skubek. Baru mahir dikit, sudah coba-coba ngebut. Salah dikit, ya cium tanah dan cium pantat mobil.

 Anak-anak ancam di depan rel kereta (kiri). Libas lubang bikin pecah ban (kanan)
ANAK-ANAK MAIN GAS.
Ini kerap terjadi. Terutama skubek yang sedang menunggu di sisi kanan atau kiri rel kereta, bikin nyawa melayang. Kejadiannya sederhana. Si pengguna bawa anak yang ditempatkan di depan. Jelang kereta lewat, tak terduga si anak buka gas yang bikin skubek meluncur ke rel. Di saat yang sama, kereta menghantam mereka. 

BUKA-TUTUP THROTTLE.
Perilaku memainkan irama gas di bebek atau sport, jadi musuh skubek. Karena dianggap main buka gas aja, tanpa pindah gigi, jadinya buka gas ngawur. Efeknya bahan bakar boros dibanding atur irama rpm.  

MENGEREM WAKTU HUJAN. 
Hujan saat aspal basah, rival berat skubek. Tanpa engine brake, skubek mengandalkan pengereman. Jika mengerem terlalu keras, kedua roda mudah terkunci. Padahal, pengereman dan engine brake bersamaan paling aman saat hujan.

BOROS PERANTI CIET.
Pengeluaran yang terhitung cepat dilakukan salah satunya peranti ciet alias rem. Pengereman tanpa dibantu engine brake bikin kampas rem cepat abis. Di awal munculnya skubek bisa setiap 5.000 km mengganti rem belakang.  

TURUNAN CURAM.
Turunan yang tajam, apalagi pas hujan atau jalanan berpasir mengancam penunggang skubek. Pakai sport atau bebek, tinggal diatur kerja sama engine brake dan pengereman manual. Pakai skubek harus hati-hati. Pengereman harus lembut dan teratur.

LUBANG DI JALANAN.
Diameter roda skubek yang kecil jadi ancaman sewaktu melibas lubang. Sering dialami pengguna skubek yang pecah ban mendadak setelah melewati jalan berlubang, meski kecepatannya rendah.

SOKBREKER TABUNG ATAS.
Ingin pasang sokbreker tabung malah jadi musuh bodi skubek. Tabung sok di atas akan mengerbankan badan skubek dicoak. Masalahnya, bodi skubek sendiri dibikin lebih lebar.

 Turunan tajam licin atau berpasir main rem lembut (kiri). Oli girboks males di cek bahaya (kanan).
DEBU JALANAN.
Kalau kawasan jalan yang sering dilewati berdebu, hati-hati buat pemilik skubek. Debu jadi musuh utama filter CVT. Jika dibiarkan, udara sulit menembus filter. Mampet. Efeknya, terjadi  panas berlebihan di CVT dan komponen jadi lebih cepat aus.

CAIRAN BIKIN SELIP.
Jangan main-main sama pembersih puli atau belt di CVT skubek. Cairan yang mengandung  pelumas yang disemprotkan ke  CVT, bisa bikin selip. Motor jalan di tempat. Makanya, alkohol jauh lebih aman untuk dijadikan pembersih. 

MALES NGECEK OLI GIRBOKS.
Di skubek bukan cuma ganti oli mesin, tapi juga diikuti oli girboks. Jangan malas mengecek pelumas gir belakang skubek. Kalau lupa dicek, gigi gir akan cepat aus. Kerusakan ini mudah merembet ke komponen lain di sekitarnya. 

PARKIRAN TANPA KEAMANAN.
Terakhir, musuh skubek yang di tempat parkir. Parkiran tanpa pihak keamanan, bisa dengan mudah skubek pindah tangan. Dicuri. Modus dasar kriminalitas, semakin laris suatu barang semakin tinggi tingkat pencuriannya.  
referensi :  (motorplus-online.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar